BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sengketa lahan jalan arah Pantai Sebalang, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, terasa tak berkesudahan.
Pada Senin 21 Desember 2020 petang sekitar pukul 17.05 WIB, dilakukan pemblokiran jalan Pantai Sebalang, oleh sekelompok orang.
Berdasarkan data yang masuk ke meja redaksi Beritakita.co.id, pemblokiran jalan dengan menumpuk batu di atas badan jalan itu di pimpin oleh Hj Yetty Harlisa.
Dari pengakuan Hj Yetty kepada salah satu pihak kami, bahwasanya aksi serupa yakni pemblokiran jalan di lokasi yang sama, sempat dilakukan pada 5-16 Desember 2020 lalu. Namun, pada tanggal 16 Desember dilakukan pembongkaran oleh pihak atau kelompok Basais.
“Ya sempat dibongkar karena kami tidak berdaya menahannya,” ucapnya
Ia melanjutkan, pada 17 Desember 2020, pihak Hj Yetty melaporkan kejadian pembongkaran tersebut kepada Polda Lampung.
“Kami menceritakan bahwa lahan ini milik kami, milik Hj Yetty,” jelasnya.
Namun demikian, berdasarkan informasi lanjutan, laporan pihak Hj Yetty tentang pengerusakan lahan tidak masuk/kurang, karena dianggap tidak memenuhi unsur pengerusakan oleh pihak Basais, lantaran bahan material itu hanya digeser ke arah samping.
Sekitar pukul 17.00 WIB, kelompok/pihak Hj Yetty kembali mendatangi lahan yang diakui miliknya bersama sekitar 50 orang masyarakat, beberapa kendaraan dumtruk dan 2 unit kendaraan molen cor beton dalam upaya memblokir jalan Pantai Sebalang.
Sampai sekitar pukul 20.00 WIB, aksi pemblokiran jalan dengan menggunakan bahan material batu bolder dan cor beton selesai .
Berdasarkan pengamatan, jalan untuk akses menuju Pantai Sebalang dan jalan karyawan PLTU masih dapat dilalui, meskipun melewati akses jalan alternatif. (ZD/Lex)
