ROB Terjang Kawasan Pesisir Kalianda-Rajabasa, BPBD : Jangan Panik & Tetap Waspada

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Terjangan gelombang pasang air laut atau Rob yang melanda kawasan pesisir Kecamatan Kalianda dan Rajabasa, sempat membuat panik masyarkat yang tinggal di kawasan pesisir, Lampung Selatan.

Masyarakat pun berlomba-lomba mengupdate informasi teranyar di jejaring media sosial pribadi mereka, terkait kondisi banjir Rob itu, di daerahnya masing-masing, pada Senin 6 Desember 2021 malam.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui pihak BPBD dan Disdamkarmat pun meninjau sejumlah lokasi tempat terdampak Rob di pesisir Kalianda-Rajabasa. Tim tersebut memantau kondisi mulai dari Kalianda Bawah (kelapa doyong) sampai Desa Kunjir.

Dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Dulkahar, banjir Rob tahun ini memang agak lebih besar dibanding tahun lalu, sehingga terdapat puluhan rumah warga di kawasan pesisit yang sempat terdampak dan tergenang air laut.
“Dari keterangan warga, fenomena alam semaca ini memang sering terjadi setiap tahun, namun berbedanya tahun ini karena kondisi air pasang (laut) agak lebih besar saat menghantam daratan,” jelasnya, Selasa 7 Desember 2021.

Dulkahar berpendapat, kepanikan warga itu dianggapnya sangat wajar, mengingat Lampung Selatan sendiri pernah dihantam bencana Tsunami pada tahun 2018 lalu. Namun demikian, traumatis masyarakat tersebut terbilang positif, karena masyarakat sendiri dapat lebih waspada dan awas. Hal itu dapat menekan tingkat fatalitas korban jiwa saat terjadi bencana.
“Karena trauma Tsunami itulah membuat masyarakat menjadi lebih awas atas kondisi cuaca ekstrim yang terjadi. Bahkan, sempat ada warga yang mengungsi di tempat saudaranya,” kata Dia.

Pihak BPBD Lampung Selatan pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai kabar-kabar yang belum pasti kebenarannya. Pasalnya, hal demikian dapat menimbulkan kepanikan yang berlebih.
“Tapi jangan juga disepelekan. Tetap waspada, karena memang cuaca saat ini sedang ekstrim, karena dampak badai Lanina. Kami pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan pihak BMKG dan menginformasikannya kepada pihak kecamatan dan desa untuk informasi terbaru,” jelasnya. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *