BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sejumlah tukang pembangunan gedung gudang milik Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, menggeruduk kantor dinas terkait, Rabu 2 Febuari 2022.
Kedatangan sejumlah pekerja itu untuk menuntut pembayaran upah pekerja yang tidak dibayar oleh pihak pemenang tender. Aksi itu dikawal oleh pihak LSM Gema Masyarakat Lokal (GML).
Menurut penuturan Adam mandor pembangunan gedung 2 lantai di dinas kesehatan itu, dirinya dijanjikan oleh orang yang bernama Ardi untuk pembayaran upah pekerja tersebut.
“Kata pak Ardi, mau dibayar hari ini. Tapi memang kita juga sudah dijanjikan berulang kali soal upah ini, cuma tidak ada realisasinya sebelumnya,” jelasnya.
Ia pun menyebutkan, dirinya memang bertanggungjawab atas kerja para tukang. Hanya saja, untuk pembayaranya itu dilakukan oleh Ardi selaku pihak yang bertanggungjawab atas pembanyaran upah tukang dari pemenang tender.
“Cuma itu, pak Ardinya sudah tidak bisa dihubungi,” kata Dia.
Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan selaku PPK-nya menjelaskan, pembangunan gedung itu dilaksanakan oleh CV Widita Karya dengan nilai pagu Rp2 miliar dan nilai kontrak Rp1,9 miliar.
“Kita juga pening, sepertinya sudah tidak bisa lagi mereka kerja di dinas kesehatan,” kata pihak dinas kesehatan.
Berdasarkan hasil komunikasi pihak GML dengan pihak dinas kesehatan bahwa, biaya tukang sudah sepenuhnya dibayar oleh pihak pemeneng tender yakni Mardian. Namun yang membuat bingung, kok honor itu tidak salurkan secara utuh kepada tukang.
“Mungkin ada permainan disini,” jelasnya.
Menurut Slamet pihak GML bahwa tukang yang belum dibayar itu sebanyak 36 orang, dengan honor sebesar Rp 80.000/orang.
“Kita ini tidak usah berdebat, pokoknya Rp98 juta ini diselesaikan hari ini juga,” kata Dia. (Lex)