BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Kasus penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lampung Selatan mulai mengancam masyarakat.
Berdasarkan data dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, sampai dengan tanggal 9 Mei 2022, total kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aidesaigepty tercatat mencapai 83 kasus.
Memang, tren peningkatan kasus itu terbilang menurun dari sejak didata pada awal tahun. Dimana kasus DBD tertinggi terjadi pada medio Januari sebayak 32 kasus. Sedangkan pada priode Febuari sebanyak 23 kasus, Maret 15 kasus, April 11 kasus dan Mei 2 kasus (data sampai 9 Mei 2022).
Masih dalam data yang sama, penyebaran kasus DBD sudah mencakup 14 kecamatan di Lampung Selatan, dan Kecamatan Kalianda menyumbang kasus tertinggi dengan 28 kasus, disusul Sidomulyo sebanyak 15 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniyansyah mengakui, penyebaran kasus DBD harus mendapatkan perhatian. Tidak hanya dari pemerintah, melainkan juga dari masyarakat.
“Memang kemarin-kemarin sempat tinggi, tapi dalam beberapa bulan terakhir sudah mulai ada tren penurunan,” jelasnya.
Pihak dinas pun mengajak masyarakat untuk menggalakan 3M-(plus) agar nyamuk aidesaigepty tidak berkembangbiak.
“Tidak lupa juga, menjaga lingkungan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta selalu menjaga kesehatan dengan makanan yang sehat dan rutin berolahraga,” kata Dia.
Joni pun menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan para jajaran kesehatan dan para kader jumantik untuk selalu mensosialisasikan terhadap bahaya dan penangkalan kasus penyebaran DBD.
“Memang ini menjadi siklus tahunan, apabila mendekati musim penghujan. Namun untuk penanganan paska, sudah kita lakukan dengan melaksanakan fogging dan sebagainya,” tandasnya. (Lex)