BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Bagian Kesra menggelar pembinaan remaja islam masjid (Risma) terhadap sejumlah pelajar SMA/sederajat dan mahasiswa.
Para Risma tersebut berasal dari 5 kecamatan yakni Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo, Palas dan Penengahan. Dimana, narasumber kegiatan pembinaan itu dari pihak BNN, Baznas dan Kemenag Lampung Selatan.
Staf Ahli bupati bidang Ekobang dan Kemasyarakatan Yespi Cory mewakili bupati mengatakan, pihaknya menyambut baik dan memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan pembinaan Risma tersebut. Pasalnya, pembinaan yang baik, organisasi Risma bisa kita jadikan dan fungsikan sebagai ruang pengkaderan yang membina para remaja agar mereka tidak terjebak pada pergaulan bebas dan hal-hal yang negatif lainnya.
“Remaja masjid merupakan suatu komunitas tersendiri didalam masjid. Mereka adalah kader yang berupaya membentengi dirinya dan remaja lainnya agar tidak terjerumus ke dalam tindakan kenakalan remaja. Oleh karena itu, pembinaan itu penting untuk diselenggarakan,” terangnya.
Menurutnya, pembinaan itu meningkatkan kualitas pemahamam keagamaan, sehingga akan menambah kuat keimanan dan ketaqwaan mereka, dengan demikian segala bentuk pemahaman yang bertentangan dengan ajaran agama dapat hindari sejak remaja.
“Kita semua ingin para remaja yang tergabung di dalam organisasi Risma ini, menjadi remaja tangguh yang berkarakter dan berakhlakul karimah, mempunyai prestasi didalam pendidikan formalnya. Menjadi remaja yang mampu berdakwah sekaligus mampu mengedukasi para remaja lainnya untuk melakukan kebaikan,” kata dia dalam sambutan bupati.
Yespi menambahkan, aktivitas Risma berorientasi pada peningkatan keimanan, ketaqwaan dan pemahaman tentang Islam secara lebih luas dan mendalam, dengan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan serta menjadikan remaja muslim sebagai obyek organisasi dan sekaligus obyek dakwah.
Dengan demikian, kedudukan dan peran risma menjadi sangat krusial bagi remaja untuk mengarahkan dan membina remaja supaya segala aktivitasnya tetap berlandaskan nilai-nilai agama, sehingga agama akan menjadi kontrol dan benteng yang kokoh dalam menghalau segala pengaruh negatif lingkungan pergaulan adik-adik sekalian.
“berharap adik-adik rismawan dan rismawati yang hadir disini mampu menjadi agen perubahan yang dapat memberikan pemahaman tentang banyak hal kepada masyarakat, khususnya para remaja, supaya mereka tercegah dari pergaulan bebas dan pernikahan dini, bahaya narkoba serta mengajak mereka mencintai dan memakmurkan masjid,” tandasnya. (Lex)