BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sebanyak 10 orang personil pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Lampung Selatan, tahun ini akan diberangkatkan untuk mengikuti pendidikan dasar (Diksar) kesatu.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Disdamkarmat Kabupaten Lampung Selatan Maturidi Ismail saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa 18 Oktober 2022.
Maturidi mengatakan, Diksar kesatu itu akan dilaksanakan di Ciracas, Jakarta. Dimana, program itu akan menggunakan APBD-Perubahan T.A 2022.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari pak bupati dan telah disetujui DPRD, makanya kita akan memberangkatkan 10 orang personil kita untuk mengikuti Diksar itu,” kata Dia.
Maturidi mengatakan, sejauh ini proses evakuasi dan penyelamatan non kebakaran mengandalkan pengetahuan petugas secara otodidak. Bahkan, personil damkar pun memanfaatkan video dari Youtube untuk mengetahui cara-cara proses evakuasi.
“Terkait untuk SDM, harus kita akui hanya berdasarkan pengalaman mereka ditempat yang lama. Kalau dipengamalan mereka tidak dapat, personil kita belajar dari Youtube. Karena memang di Youtube itu sekarang sudah banyak (video-video) cara-cara penanganan non kebakaran. Tapi diingat, ini sifatnya sementara, bukan hasil sertifikasi dari pelatihan,” kata Maturidi.
Maturidi pun mengatakan, pihaknya memang dituntut bisa-tidak bisa, mereka harus bisa. Oleh karenanya, petugas terkadang mencari tahu informasi-informasi dari internet.
“Petugas kita ini harus multifungsi, bisa tidak bisa, pokoknya harus bisa. Meskipun kondisi SDM kita terbatas,” tegasnya.
Maturidi mengatakan, saat ini pihaknya saat ini sudah memiliki sarana berupa gergaji chaid saw kecil, alkon, gerinda pemotong cincin, tabung SCBA, pulli set, generator, tongkat ular, carabiner, pelampung dada, blower dan martil.
“Inshaa Allah, kalau sarana pendukung sudah ada. Memang yang kita kejar saat ini kemampuan SDM kita agar bisa lebih maksimal lagi,” tandasnya.
Untuk diketahui, data penyelamatan dan evakuasi total tercatat sebanyak 116 kasus. Dimana, penyelamatan terhadap tawon menempati posisi tertinggi dengan 64 kasus.
Evakuasi terhadap hewan ular ada 24 kasus, biawak 5 kasus, kucing 1 kasus, monyet/beruk 1 kasus dan sapi 1 kasus.
“Untuk evakuasi non kebakaran ini juga dilakukan tindakan terhadap cicin tersangkut di jari dengan 1 kasus, mayat 2 kasus dan tanah longsor 1 kejadian. (Lex)