Mengintip Kesiapan Lampung Selatan Jadi Tuan Rumah Jumbara Tingkat Nasional

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Kabupaten Lampung Selatan ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan Jumpa Bakti Gembira Palang Merah Remaja (Jumbara PMR) Tingkat Nasional ke-IX pada tahun 2023 mendatang.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk perkemahan itu, dijadualkan akan digelar pada 26 Juni-3 Juli 2023.

Bacaan Lainnya

Seperti kegiatan sebelumnya di Gorontalo, acara Jumbara tingkat nasional tersebut, agendanya akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI. Ir Joko Widodo.

Acara tersebut sangat pretensius, karena diikuti oleh kontingen dari 34 provinsi di tanah air, 10 negara Asean termasuk Hongkong dan Australia.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lampung Selatan Ahmad Rodi mengatakan, penunjukan Lampung Selatan sebagai tuan rumah Jumbara ke-IX itu, langsung oleh pemerintah pusat melalui Provinsi Lampung.

Melihat sarana dan fasilitas yang ada, Lampung Selatan-lah yang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan perkemahan tingkat nasional tersebut.
“Jadi, pemerintah pusat menunjuk Provinsi Lampung. Lalu, dilakukan pengecekan kesiapan disejumlah kabupaten. Dan dilihat, Lampung Selatan yang memiliki sarana dan fasilitas yang memadai, sehingga ditunjuklah menjadi tuan rumah Jumbara ke-IX itu,” kata Rodi, Kamis 1 Desember 2022.

Rodi pun mengatakan, pihak provinsi pun sempat mencari lokasi disejumlah titik di Lampung Selatan. Namun yang dianggap paling pas untuk dijadikan lokasi bumi perkemahan itu yakni lokasi Agrowisata dan GWH Waylubuk, Kalianda.
“Sebelumnya, dilakukan survei di beberapa lokasi. Nah, akhirnya ditetapkan di lokasi Agrowisata. Disana memiliki fasilitas GWH, GOR Mini, stadion sepakbola dan sebagainya,” terangnya.

Untuk mensukseskan acara tersebut, setidaknya dibutuhkan lahan kosong setidaknya 7-10 hektar. Karena diperkirakan peserta yang hadir sekitar 6.000 orang.
“Perkiraan kami, jumlah peserta dari kontingen Indonesia (34 Provinsi) sekitar 3.600 orang, ditambah dari peserta dari 10 negara Asean, Hongkong serta Australia, totalnya bisa mencapai 6.000 peserta,” urai mantan sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Selatan itu.

Sayangnya, paska ditunjuk menjadi tuan rumah Jumbara PMR Tingkat Nasional ke IX tahun 2023, persiapan Kabupaten Lampung Selatan untuk menggelar even bertaraf internasional itu, tampak masih biasa-biasa saja.

Rodi menyatakan, pihaknya telah beberapa kali menggelar rapat bersama stakeholder terkait, namun belum ada progres yang menggembirakan.
“Sudah kita rapatkan bersama sejumlah dinas. Seperti, pernah kami sampaikan kepada dinas pariwisata, bagaimana persiapan mereka menghadapi ini?. Ya, belum ada yang signifikan,” kata Dia.

Masih teramat banyak PR (pekerjaan rumah) Lampung Selatan untuk menyelenggarakan kegiatan itu. Seperti masalah lahan, jika menggunakan lahan di Agrowisata, terbilang masih kurang. Jikalaupun harus dipersiapkan, harus menyewa lahan warga.
“Sketsa lahannya sudah kita perhitungkan. Nah, sebagian di atas lahan milik warga. Ini harus diperhitungkan juga, apakah kita sewa dalam 1 kali masa panen atau seperti apa. Tidak mungkinkan, kalau digelar di lokasi terpisah,” ujarnya.

Belum lagi masalah MCK. Rodi menyatakan, sedikitnya dibutuhkan 1.600 toilet portable, agar dapat memenuhi kebutuhan MCK peserta Jumbara.
“Nah, pembahasan-pembahasan seperti ini yang belum kita dapati solusinya. Makanya, kami mengadu ke Asisten Kesra, untuk membantu terselenggaranya kegiatan itu,” kata Rodi.

Ia berpendapat, kegiatan itu semestinya dipersiapakan dari sekarang. Pasalnya, Jumbara bukan hanya segera menggelar perkemahan tetapi harus dijadikan ajang promosi daerah. Sehingga Lampung Selatan dapat semakin dikenal di mata nasional bahkan dunia internasional.
“Jika melihat kontingen yang bakal hadir, jelas ini dapat dijadikan ajang promosi daerah. Sektor yang akan paling berdampak dari kegiatan itu adalah pariwisata dan ekonomi,” kata Dia. (Lex)

About The Author

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *