Cari Penderita Tuberculosis, Dinkes Lampung Selatan Bentuk “Gardu Elit”

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sepanjang tahun 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan berhasil menemukan 2.084 penderita penyakit Tuberculosis (TB). Hal ini cukup memuaskan, karena target OPD terkait, berdasarkan survei Libang Kemenkes-RI yakni sebanyak 3.424 penderita.

Dalam mencari penderita terduga TB ini, ternyata tidaklah mudah. Selain faktor ketidaktahuan masyarakat akan bahaya penyakit TB, masyarakat juga terkadang enggan untuk memeriksakan penyakitnya.

Bacaan Lainnya

Bakteri TB ini dapat saja sampai menyebabkan kematian, apabila penderita memiliki penyakit penyerta seperti DM diabetes, kencing manis atau gula darah.

Gejala terduga TB itu yakni, penderita mengalami batuk berdahak lebih dari dua pekan. Namun, kebanyakan dari masyarakat yang mengalami gejala demikian, tidak mau memeriksakannya, bahkan sampai dibiarkan berbulan-bulan.
“Gejala-gejala awal itu, penderita mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu. Kalau tidak diobati, maka bisa sampai menyebabkan batuk berdarah. Tapi ini harus ada hasil laboratorium atas gejala klinis, untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan Hari Surya Wijaya melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Basuki Didik Setiawan, Jum’at 13 Januari 2023.

Ia pun mengatakan, penyakit TB ini dapat dikatakan penyakit dengan penularan tinggi. Pasalnya, bakteri TB di tempat-tempat yang lembab, bisa bertahan sampai 72 jam.

“Contohnya, penderita batuk di dalam ruangan berAC, itu baterinya bisa bertahan lama dan sangat berpotensi menular pada orang lain. Tapi kalau dibawah sinar matahari, bakteri itu bisa langsung mati,” terangnya.

Dalam rangka mencari terduga penderita TB tersebut, Dinas Kesehatan Lampung Selatan meluncurkan program ‘Gerakan Terpadu Eleminasi TB dan Stunting’ atau Gardu Elit. “Gardu Elit” akan melibatkan para tenaga kesehatan di puskesmas dan seluruh kader-kader kesehatan disetiap desa.
Nah, inovasi ini untuk mendorong masyarakat yang memiliki gejala agar segera diperiksakan ke puskesmas. Disana [puskesmas] sarana dan prasarana sudah lengkap dan ini gratis,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *