Tanggulangi Kemiskinan, OPD Diminta Singkronkan Kegiatan Dengan Data P3KE

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sebanyak 35 desa dari 7 kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, menjadi lokus kemiskinan ekstrem di tahun 2023 ini. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan Kabupaten Lampung Selatan di Aula Rimau, Kantor Bappeda, Rabu 24 Mei 2023.

Dalam sambutan bupati Nanang Ermanto yang disampaikan oleh Plt Asisten Ekobang Setdakab Lampung Selatan Muhadi, 7 kecamatan lokus tersebut antara lain Kecamatan Jatiagung 5 desa, Kalianda 5 desa, Katibung 5 desa, Natar 5 desa, Merbaumataram 5 desa, Sidomulyo 5 desa Tanjungbintang 5 desa.

Ia pun meminta dukungan dan kerjasama dalam penanggulangan kemiskinan tersebut baik kemiskinan makro maupun kemiskinan ekstrem.
“Memang kita masih mempunyai kendala, antara lain pemutahiran data P3KE belum selesai, sehingga belum dapat menetapkan data sasaran keluarga ekstrem. Dan faktor lainnya, masih ada perangkat daerah yang belum update kegiatan penghapusan kemiskinan serta pemanfaatan data P3KE yang belum maksimal,” jelas Dia.

Untuk itu, Muhadi berharap, semua pihak dapat bekerjasama  dan bergotongroyong untuk mengatasi seluruh kendala demi mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen di tahun 2024.

Ia pun merinci, jika angka kemiskinan di Lampung Selatan secara persentase terus menurun. Dimana pada tahun 2018 angka kemiskinan berdasarkan data analisis identifikasi persentase penduduk miskin mencapai 14,84 persen. Sedangkan di tahun 2019 diangka 14,31 persen. Lalu, di tahun 2020 diangkanya mencapai 14,08 persen. Selanjutnya di tahun 2021 diangka 14,19 persen dan di tahun 2022 diangka 13,14 persen.
“Ya, kita menargetkan di tahun ini bisa mencapai 12,5 persen dan Inshaa Allah, tahun 2024 bisa 0 persen,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Lampung Selatan Aryan Sahurian meminta agar, setiap perangkat daerah dapat mensingkronisasikan kegiatan di masing-masing instasi dengan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE), sehingga capaian penanggulangan dapat lebih terukur.
“Di rapat kali ini kita ingin melihat apa yang sudah dilakukan oleh perangkat daerah dan hasilnya apa. Lalu, apa yang akan kita lakukan kedepannya (2023). Kita ingin, tahun 2024 sudah menentukan dimana (lokasi) dan mau menggelar kegiatan apa, sehingga dapat tepat waktu dan tepat sasaran dengan kegiatan,” kata Dia.

Menurutnya, Pemkab Lampung Selatan memang sudah sangat serius untuk penanganan kemiskinan itu yakni dengan program menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan meminimalkan kantung kemiskinan.
“Yang tidak kalah penting, kita memfokuskan program bantuan sosial dan jaminan sosial terpadu berbasis rumah tangga, terpadu dan individu dengan OPD pengampu dinas sosial, dinas kesehatan, dinas pendidikan dan Dalduk KB,” terangnya.

Berdasarkan pantauan, rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan itu diikuti oleh sejumlah perangkat daerah penaggulangan kemiskinan, para camat, BPS, PDAM dan pihak dari perguruan tinggi. (Lex)

About The Author

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *