BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sejumlah pelatih dan atlit yang telah disiapkan untuk mengikuti ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Lampung Selatan, dipaksa gigit jari. Pasalnya, kegiatan tersebut tahun ini ditiadakan.
Padahal, para atlit tersebut telah menjalani pembinaan dan mengikuti seleksi sampai di tingkat kecamatan. Namun, tidak dapat melanjutkan ke O2SN tingkat kabupaten, karena terbentur masalah anggaran.
Menurut salah seorang pelatih, ajang O2SN ini sangat nanti-nanti oleh para siswa, karena memiliki gengsi tersendiri.
“Sangat bergengsi O2SN ini bagi para pelajar, karena itu juga dapat mengembangkan bakat para atlit sejak dini. Apalagi sertifikat dari hasil mengikuti ajang itu dapat menunjang para siswa untuk menempuh jenjang pendidikan dikemudian hari,” ujarnya dan meminta namanya untuk tidak dipublikasikan di media, Rabu 5 Juli 2023.
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mendapatkan petunjuk terkait pelaksanaan O2SN di tingkat kabupaten. Sehingga, para siswa melaksanakan seleksi sampai di tingkat kecamatan.
“Kalau memang tidak digelar, kenapa tidak disampaikan sejak awal, jadi kami tidak usah sibuk-sibuk melakukan pembinaan dan seleksi. Kami disini sampai patungan supaya seleksi ini dilaksanakan, eh tahunya nggak ada,” kata Dia.
Senada, Budi Santoso salah seorang pelatih dari Kecamatan Natar, juga menyayangkan soal peniadaan ajang O2SN tahun pada 2023 tersebut. Ia berharap, O2SN tetap dapat dilaksanakan, demi kemajuan dunia olahraga di Lampung Selatan.
“Kasianlah anak-anak dan para pelatih. Kita tidak ingin, gegara ini mereka menjadi patah arang dan tidak semangat lagi mengikuti ajang serupa di kemudian hari,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan melalui salah seorang kepala seksi pada bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) membenarkan jika, kegiatan O2SN untuk tahun 2023 tidak akan diselenggarakan, lantaran terbentur anggaran.
“Jadi di PMK (Peraturan Menteri Keuangan) tidak muncul anggaran untuk kegiatan pengembangan talenta. Sehingga, kita tidak ada anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini,” ungkap Ninik.
Ia mengakui, pihaknya memang telah menurunkan petunjuk pelaksana (Juklak) dari pihak Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) ke setiap sekolah, supaya sekolah dapat melakukan pembinaan dan seleksi.
“Kami juga berharap, ajang O2SN ini tetap digelar, tapi sayangnya anggaran untuk kegiatan ini tidak ada. Kami mengajak, para siswa tidak patah semangat. Karena prestasi yang ada, bisa digunakan untuk diri sendiri, bisa juga dikembangkan melalui wadah-wadah yang lain,” kata Ninik.
Untuk diketahui, cabang olahraga pada ajang O2SN antara lain atletik, renang, bulutangkis, pencaksilat, karate dan senam. (Lex)