BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Gerakan Seribu Rupiah Sehari (Geserbu) yang digagas langsung oleh Bupati Kabupaten Lampung Selatan Nanang Ermanto, sudah mulai terasa.
Program sosial yang dikemas dalam bentuk kegiatan bedah rumah tersebut, sudah terealisasi dengan baik. Padahal, program tersebut baru saja diluncurkan pada akhir Agustus 2023, silam.
Sampai sekarang ini, sedikitnya sudah ada lima Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga yang diperbaiki atau di bedah. Bupati Nanang Ermanto, selalu meluangkan waktu untuk menyalurkan bantuan bedah rumah melalui program Geserbu tersebut.
Bahkan, mimpi terbesar dari program Geserbu itu adalah untuk menuntaskan permasalah RTLH di Lampung Selatan, yang jumlahnya menyetuh angka sekitar 9.000an unit.
Memang, program ini dimulai dari gerakan seribu Rupiah yang dimulai dikalangan pegawai di lingkungan Pemkab Lampung Selatan. Sekarang ini, program tersebut sudah merambah ke sejumlah perusahaan yang beroperasi di kabupaten setempat.
Tidak menutup kemungkinan, apabila program Geserbu ini sudah menjangkau ke seluruh lapisan masyarakan, diperkirakan hanya dalam hitungan tiga tahun, gerakan itu bisa menuntaskan permasalahan RTLH di kabupaten setempat.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Lampung Selatan Dulkahar yang mewakili bupati Nanang Ermanto menyampaikan, program Geserbu itu diharapkan dapat melanggengkan program swasembada rumah di kabupaten berjuluk Gerbang Sumatera itu.
Ia menjelaskan, sejauh ini sudah ada 5 unit rumah yang dibedah. Dengan rincian, 2 unit rumah di Kalianda, 2 unit rumah Katibung dan 1 unit rumah di Ketapang.
“Kalau gerakan ini dipercepat, Lampung Selatan akan Swasembada Rumah. Alhamdulillah, pak bupati kita juga sangat atusias dan turun langsung untuk bertemu dengan masyarakat,” kata Dia, Selasa 11 Oktober 2023.
Dulkahar pun menjabarkan, terkait pihak-pihak perusahaan yang mulai tergerak untuk menjalankan program Geserbu. Salah satunya yakni PT ASDP. Dimana, perusahaan tersebut telah memberikan bantuan melalui CSR untuk membedah 11 unit RTLH.
Selain itu, pihak perusahaan dari BJJ juga menyatakan, siap untuk berkolaborasi dalam mensukeskan program Geserbu tersebut. Termasuk, ada juga dari perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, yang telah memberikan (akan membedah_red) 2 unit RTLH.
“Kita berharap, perusahaan-perusahaan ini mempunyai tanggungjawab sosial. Minimal 1 unit (rumah) 1 perusahaan. Kalau Lampung Selatan ada sekitar 600 perusahaan, Insaah Allah, target kita dalam waktu 3 tahun tuntas 9.000 RLTH kita bedah,” kata Dia.
Menurutnya, apabila Geserbu ini juga dapat menggugah masyarakat Lampung Selatan untuk ikut berpartisipasi, maka program ‘Swasembada Rumah’ sudah di depan mata.
“Gol nya itu. Jadi, tidak hanya pejabat, pegawai dan perusahaan saja yang terlibat. Kalau masyarakat juga ikut, sampai (masyarakat) di desa-desa, kami yakin percepatan swasemda rumah di Lampung Selatan, akan terjadi,” kata Dulkahar.
Ia menambahkan, merujuk dari Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 34 menerakan, fakir miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh negara. Nah, salah satu komponen negara itu adalah masyarakat.
“Sehingga, kita mengajak untuk ini. KK kita ini ada sekitar 350.000, kalau masyarakat membumi dan ikut serta dalam gerakan seribu sehari dan kita membedah 10 rumah dalam satu hari, bayangin saja hasilnya seperti apa,” tandasnya. (Lex)