BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin melihat kondisi kotak suara dan meninjau tempat yang akan dijadikan gudang penyimpanan logistik Pemilu serentak 2024, Selasa 24 Oktober 2023.
Pertama, kapolres mendatangi kantor KPU Lampung Selatan. Kehadirannya untuk melihat secara langsung tempat penyimpanan kotak suara, yang baru tiba pada Senin 23 Oktober 2023 lalu.
Usai melihat dan mengecek kondisi kotak suara, AKBP Yusriandi Yusrin bertolak ke Gedung Ngandan Rasan, yang rencananya dijadikan gudang penyimpanan logistik Pemilu.
Di lokasi tersebut, kapolres sempat bertanya dengan pihak KPU bagaimana kondisi tempat tersebut?. Disana diketahui jika, gedung Ngandan Rasan masih perlu mendapatkan pembenahan, apabila nantinya akan dijadikan gudang penyimpanan logistik Pemilu.
Karena dari pembicaraan antara kapolres dan pihak KPU, terdengar kondisi atap gedung bocor sehingga dapat menyebabkan tampias air, apabila hujan turun, sehingga dikhawatirkan dapat berdampak pada logistik pemilu yang terbuat dari bahan kertas.
“Yang pasti ada nanti kedepannya yang kita pertimbangkan, sisi pengamanan logistik. Mungkin sisi atapnya ada yang bocor, sehingga akan kita coba benahi, sehingga saat digunakan sudah siap dan layak. Jangan sampai logistik pemilu malah basah, dan akhirnya menggangu kegiatan itu sendiri,” kata Dia.
Untuk pengamanan logistik pemilu berupa kotak suara yang telah tiba di Lampung Selatan dengan jumlah 15.179 buah, pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan dengan cara patroli baik pagi-siang-sore-malam.
“Tetap, pengawasan sifatnya sementara intens, dengan cara berpatroli pagi hingga malam,” tegasnya.
Ia menambahkan, apabila logistik tersebut sudah tiba secara penuh mulai dari kotak suara, bilik suara dan kertas suara, pihaknya akan melakukan pengamanan secara full.
“Setelah nanti lengkap, kita dari polres akan full mengamankan tempat penyimpanan logistik dan logistik nya,” tegasnya.
Ketika ditanya, bagaimana cara pihak kepolisian setempat untuk mengamankan logistik pemilu tersebut, AKBP Yusriandi menyatakan, pihaknya berencana untuk menerapkan pengamanan berlapis. Itu dalam bentuk tiga buah kunci. Dimana, kunci tersebut akan dipegang oleh tiga pihak.
Hal tersebut ditujukan agar, apabila ada pihak atau barang yang ingin keluar masuk gudang logistik, harus ada persetujuan dari tiga pihak yang dimaksud.
“Sefetynya kita, ada pihak-pihak yang bertanggungjawab. Bisa dari KPU-kepolisian-sekuriti. Jadi, manakala ada akses keluar masuk barang dan orang, itu harus tercatat dalam buku mutasi. Jadi, apa yang ada kegiatannya di dalam itu harus tertuang dalam buku mutasi,” kata dia.
“Sehingga, kalau ada tindakan di luar aktivitas, itu bisa diantisipasi. Harus seizin dari pihak-pihak pemengang kunci. Kita harus saling mengamankan itu. Ya, itu salah satu SOP yang selalu kita terapkan pada saat pengamanan logistik Pemilu,” tandasnya. (Lex)