BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Para peserta lomba teknologi tepat guna (Lotek Tuna) dan lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tahun 2023, yang digelar oleh pihak Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Lampung Selatan, terlihat sangat antusias mengikuti penilaian perlombaan tersebut.
Sesuai jadwal lomba yang masuk dalam rangkaian HUT Kabupaten Lampung Selatan ke-67 itu, pada Kamis 9 November 2023, terdapat 14 peserta mahasiswa melaksanakan presentasi sebagai dari tahapan penilaian LKTI.
Sementara itu, untuk penilaian atau presentasi lomba Lotek Tuna pada hari ini diikuti oleh 7 peserta dari kalangan masyarakat. Dimana, mereka diberikan waktu selama 7 menit untuk pemaparan serta 33 menit untuk pendalaman dan tanya jawab.
Selanjutnya, untuk kategori SMA/Sederajat penilaian/penyajian presentasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2024. Sedangkan untuk tingkat mahasiswa, mereka akan mengikuti proses penilaian persentasi pada hari Senin tanggal 13 November tahun 2023 di Aula Kantor Balitbang Lampung Selatan. Jumlahnya, sebanyak 9 peserta.
Menurut penuturan Aditiya Pangestu selaku peserta lomba Lotek Tuna, dirinya merasa senang bahwa Pemkab Lampung Selatan telah menggelar lomba tersebut. Pasalnya, dia mengaku, belum pernah sama sekali mengikuti perlombaan semacam itu.
“Senenglah mas, sejauh ini belum pernah saya mengikuti lomba semacam ini. Kami berterimakasih, karena diberikan ruang untuk menyalurkan hasil karya kami dalam bentuk lomba,” kata Dia, Kamis 9 November 2023.
Warga Desa Munjuksampurna, Kecamatan Kalianda itu menjelaskan, dalam perlombaan Lotek Tuna tersebut, dirinya mendaftarkan teknologi tepat guna dalam bentuk alat pendeteksi pencurian sapi. Dimana, alat tersebut dipasang di kandang hewan ternak, dan dapat menimbulkan suara apabila terdapat gerakan-gerakan yang mencurigakan.
“Jadi, kalau ada yang mau mencuri, alaramnya berbunyi. Sehingga, ini dapat mencegah ada tindak kriminal pencurian hewan ternak,” kata Dia.
Selain Aditiya Pangestu, Lomba Lotek Tuna tersebut juga diikuti oleh seorang tenaga pendidik. Dia adalah Dini Gusti Rini. Guru dari SMAN 1 Kalianda.
Teknologi Tepat Guna yang didaftarkan oleh Dini Gusti Rini yakni, tempat penyaringan minyak jelantah (Tempe Mijel) untuk menghasilkan biodiesel berkualitas dari bahan-bahan bekas dilengkapi dengan sensor infrared ramah lingkungan.
“Harapan kami, dengan mengikuti lomba ini, hasil dari teknologi tepat guna ini dapat semakin besar dan dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat,” kata Dia.
Sementara itu, Kepala Balitbang Kabupaten Lampung Selatan M Yusuf didampingi Kabid Inovasi dan Teknologi Lafran Habibi berharap, melalui lomba tersebut kedepannya dapat melahirkan inovasi-inovasi yang akhirnya dapat memudahkan masyarakat.
“Kita ingin, kedepannya semakin banyak inovasi yang bermunculan, sehingga berinovasi ini dapat menjadi sebuah budaya ditengah masyarakat,” kata Dia.
Ketika ditanya soal lomba LKTI, Lafran Habibi menjelaskan, lomba tersebut diharapkan dapat memunculkan ide dan gagasan dalam penyelesaian permasalahan pembangunan di Lampung Selatan.
“Seperti yang kita lihat, kebanyakan peserta LKTI mengangkat tema tentang stunting, penanganan anak putus sekolah, kemiskinan ekstrim dan UMKM. Dengan begitu, kami berharap, permasalahan itu dapat dicarikan solusinya,” tandasnya. (Lex)