BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), membangun 10 unit sumur bor dan pipa instalasi distribusi di sejumlah desa, di kabupaten setempat.
Pembangunan sumur bor dan pipa instalasi distribusi tersebut dalam rangka untuk mendukung penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting dan penanganan daerah kekeringan.
Berdasarkan data yang dihimpun pada tahun 2023 ini, Kabupaten Lampung Selatan mendapatkan Dana Insentif Fiskal (DIF) dari pemerintah pusat dengan total anggaran sebesar Rp18,5 miliar. Dimana, anggaran tersebut dibagi untuk tiga kategori antara lain kinerja penghapusan kemiskinan ekstrim sebesar Rp6,898 miliar, kategori kinerja penurunan stunting sebesar Rp5,743 miliar dan untuk kategori kinerja peningkatan belanja daerah yang mencapai Rp5,888 miliar.
Nah, Disperkim Kabupaten Lampung Selatan melaksanakan program pembuatan sumur bor dan pipa instalasi distribusi dari DIF tahun 2023, tersebut.
Plt Kepala Disperkim Kabupaten Lampung Selatan Aflah Efendi menjelaskan, pembuatan sumur bor tersebut dilaksanakan di 10 desa/kelurahan antara lain Waylubuk (Kalianda), Desa Mekarmulya (Palas), Desa Balinuraga dan Sidoharjo (Waypanji), Desa Jatibaru dan Budilestari (Tanjungbintang), Margoagung dan Karanganyar (Jatiagung) serta Desa Merakbatin dan Tanjungsari (Natar).
Dimana, untuk pembuatan sumur bor dan pipa instalasi distribusi tersebut bernilai Rp200 juta.
“Alhamdulillah, pembangunan sumur bor itu saat ini sudah selesai dan diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat. Bahkan, sekarang ini keberadaannya sudah bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya Jum’at 29 Desember 2023.
Ia pun menjelaskan, sebelum sumur-sumur bor tersebut dibangun, pihaknya mengumpulkan masyarakat penerima manfaat agar dibentuk kelompok pengelola sistem air bersih. Dimana, mereka nantinya yang akan melakukan pengelolaan dan pengawasan paska kontruksi.
Tak hanya itu, dalam proses pembangunananya, pihak Disperkim pun secara langsung terjun ke lokasi pembangunan sumur bor dan pipa instalasi distribusi, untuk menyosialisasikan hal terkait.
“Jadi saat diserahkan ke desa itu disaksikan oleh pihak pemerintah desa. Kita juga meminta pakta integritas untuk pemeliharaan dan pengelolaan paska kontruksi. Sesuai pakta integritas, masyarakatlah yang nantinya mengelola dan melakukan perawatan secara berkelanjutan,” kata Aflah Efendi.
Ia berharap, pembangunan sumur bor tersebut dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan air bersih. Sehingga, rencana penghapusan kemiskinan ekstrim dan menurunkan kasus stunting di Lampung Selatan dapat terwujud.
“Mudah-mudahan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat berguna bagi masyarakat. Dan tolong sekali lagi, dirawat dan kelola dengan baik,” tandasnya.
Diwawancarai terpisah, Sekretaris Desa Karanganyar, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan, Wawan mangaku bersyukur atas pembangunan sumur bor dan pipa instalasi distribusi ditempatnya, yang berlokasi di Dusun I RT2 tersebut.
Pasalnya, pembangunan sumur bor tersebut dapat mempermudah masyarakat setempat dalam memperoleh air bersih.
“Sebelum ada ini, biasanya warga harus mencari air bersih cukup jauh. Kadang-kadang, mangambil dari Masjid bahkan minta dari rumah tetangga,” kata Dia.
Ia pun menceritakan, jika di dusun setempat cukup padat penduduk. Dimana, ada sekitar 25 KK yang berdomisili disana.
“Makanya warga merasa senang sekali karena pembangunan ini. Jadi, kami ucapkan terimakasih kepada pak bupati (Nanang Ermanto) dan juga dinas Perumahan dan Pemukiman Lampung Selatan,” ungkapnya.
Wawan pun mengatakan, saat ini sumur bor tersebut sudah dimanfaatkan oleh warga dan manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat.
“Kemarin juga, sudah kita musyawarahkan, supaya bagaimana fasilitas ini dapat saling dijaga dan dirawat dengan baik. Kita tekankan, jangan berebut dan pokoknya nanti kita atur teknisnya bagaimana agar semuanya dapat menikmati,” tandasnya. (Lex)