BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Ribuan masyarakat dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, kompak meluapkan kekesalan dengan menyuarakan tidak akan ikut berpartisipasi alias Golput, dalam pelaksanaan Pemilu 2024, Febuari mendatang.
Pernyataan itu disuarakan saat ribuan massa dari sejumlah desa dari Kecamatan Ketapang, Sragi dan Penengahan menggelar aksi unjukrasa di lapangan kopri Pemkab Lampung Selatan pada, Rabu 31 Januari 2024.
Aksi unjukrasa masyarakat yang tinggal di kawasan Waypisang itu, menuntut pelepasan tanah desa dari klaim kawasan hutan register I.
Kordinator aksi dari Forum Masyarakat Register (Formaster) Yatno, dalam orasinya menyampaikan jika, pihaknya pada 7 Oktober tahun 2015 lalu sudah pernah melakukan aksi serupa. Namun, tidak ada hasil apa-apa.
Pemerintah daerah menurutnya, gagal dalam memenuhi hak masyarakat dan selalu menyatakan angkat tangan serta berkata tidak bisa, susah, sulit untuk memenuhi tuntutan mereka.
“8 tahun kalian kami beri amanah, cuma jawabannya susahlah, sulitlah. Sekarang kami datang kembali untuk mempertanyakan amanah yang kami diberikan. Amanah jangan dianggap main-main. Kemenangan anda jangan akan kami tuntut sampai berpihak kepada rakyat, ungkapnya dalam orasi yang disambut sorak-sorak merdeka.
Dia menegaskan, karena daerah selalu “lempar handuk” pihaknya akhirnya langsung ke pusat untuk mempertanyakan kejelasan lahan yang masuk dalam register I Waypisang tersebut. Mereka menyuarakan tentang reformasi agraria yang menjadi nawacita Presiden Ir Joko Widodo.
“Kita proses sampai ke pusat, nah (sekarang pemerintah) daerah kerjanya apa?. Kalau ditanya sulit dan susah, buat apa jadi pemerintah,” gaung Yatno.
Masyarakat pun kata dia, malu sampai harus turun ke jalan hingga menggelar unras tersebut. Biasanya, masyarakat setempat melaksanakan tugas sehari-hari seperti turun ke sawah, berkebun dan ngarit rumput.
“Kami dari hutan sana, turun ke kota Kalianda, malu kami. Lebih baik kami Golput kalau pemerintah sendiri tidak berpihak kepada rakyatnya,” kata Dia disambut dengan teriakan massa Golput, Golput, Golput. (Lex)