Ini Penyebab Komplek Pemda Rawan Aksi Kriminal Saat Malam Hari, Bupati Egi Angkat Bicara

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Kawasan komplek perkantoran Pemkab Lampung Selatan, menjadi salah satu tempat yang angker saat malam hari.

Minimnya pencahayaan dari Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), seolah menambah kengerian warga yang ingin melintas di kawasan tersebut.

Bacaan Lainnya

Nah, kondisi demikian justru dimanfaatkan oleh sekelompok orang tertentu, untuk melakukan perbuatan melanggar hukum. Mungkin merasa aman, karena kurang terpantau jika malam hari. Mulai aktivitas mabuk-mabukan hingga kasus pengeroyokan, yang menyebabkan korban nyaris meregang nyawa.

Seperti yang sempat terjadi pada 1 Maret 2025 silam, seorang pelajar babak belur dikeroyok sejumlah orang. Warga Desa Rawi tersebut nyaris meregang nyawa saat dikeroyok oleh puluhan orang pemuda, persis didepan kantor Satpol-PP (saat itu).

Tak hanya itu, sempat juga terjadi aksi pengeroyokan yang terjadi di depan Kantor Pertanahan ATR/BPN Lampung Selatan. Dimana, korban sempat mendapatkan luka sayatan pada bagian leher, bekas penggunaan senjata tajam.

Selanjutnya, dugaan kasus perampasan sepeda motor yang terjadi pada pertengahan Juni 2025, lalu. Korbannya adalah seorang remaja putri. Dimana, perkara C3 itu terjadi di depan kantor Badan Kesbangpol Lampung Selatan.

Terakhir yang sempat viral, penemuan sejumlah botol bekas minuman keras (miras) disebuah selokan salah satu dinas, yang berada hanya beberapa meter dari kantor bupati Lampung Selatan.

Catatan kriminal inilah yang membuat komplek perkantoran Pemkab Lampung Selatan, menjadi angker.

Warga berpendapat, kondisi pencahayaan yang minim saat malam hari, menjadi penyebab utama kawasan tersebut kerap dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk melakukan tindakan melawan hukum.

Padahal, jalan tersebut biasanya digunakan warga sebagai jalan alternatif untuk menuju komplek perumahan Ragom I, Ragom II dan Perumnas Hartono.

“Hampir tiap malam kita liat banyak yang nongkrong-nongkrong disitu, cuma kurang jelas ngapain mereka itu, karena kondisi pencahayaan agak gelap,” kata Wawan warga Kalianda.

Pria berkacamata itu berharap, pihak terkait dapat menerangi kawasan tersebut. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan jantung pemerintahan di Kabupaten Lampung Selatan.

Nggak sedikit-kan kejadian disini. Kalau bisa, jalannya dibuat terang dan ada petugas yang berpatroli. Inshaa Allah, dengan begitu, jadi aman wilayah Pemda ini. Sehingga tidak menimbulkan rasa was-was saat melintas,” ujarnya.

Menanggapi berbagai aksi yang terjadi di wilayah setempat, Bupati Kabupaten Lampung Selatan Radityo Egi Pratama rupanya telah bergerak. Dimana, dirinya meminta agar kawasan tersebut dapat diterangi dengan memperbaiki atau memasang LPJU.

“Iya [kita terangi], sedang on progres,” ujar bupati Egi saat diwawancarai di areal kantor bupati, Selasa 1 Juli 2025.

Kendati belum mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang untuk menerangi komplek perkantoran Pemkab Lampung Selatan, namun Egi mengatakan telah memerintahkan pihak dari dinas perhubungan untuk turun tangan.

“Jumlahnya nanti kita update. Ini sedang diproses sama Dishub. Semua akan kita terangi,” kata Egi. (Lex)

Pos terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *