BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan menggelar Rapat High Level Metting (HLM), jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Rapat yang dipusatkan di Aula Rajabasa, Rabu 10 Desember 2025 ini diikuti oleh pihak TPID yang terdiri dari Pemkab Lampung Selatan, Polres Lampung Selatan, Kodim 0421 Ls, Kejari Lampung Selatan, pihak Bulog, BPS dan pihak dari Bank Indonesia.
Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama yang diwakilkan oleh Plt Asisten Administrasi Umum Setdakab Lampung Selatan Edy Firnadi menyampai lima hal yang menjadi fokus penanganan untuk menghadapi Nataru.
Edy menjelaskan, Pertama ; soal ketersediaan bahan pokok dan barang penting. Kedua ; kewaspadaan cuaca ekstrem. Ketiga ; kelancaran distribusi dan transportasi. Keempat ; kesehatan dan kesiapan fasilitas pelayanan. Kelima ; keamanan dan ketertiban publik.
Ia menjabarkan terkait dengan ketersediaan pangan. Melalui sambutan bupati Edy mengajak pihak terkait untuk bersama-sama memastikan stok aman, harga terkendali, dan tidak terjadi panic buying maupun spekulasi harga. Bulog, distributor, dan pasar rakyat harus bergerak serempak.
Soal cuaca, Edy memperingatkan soal peningkatan curah hujan, seluruh perangkat daerah wajib memastikan kesiapan drainase, pompa air, normalisasi sungai, serta mitigasi bencana terutama banjir dan longsor;

Sementara itu terkait distribusi dan transportasi, pihaknya menekankan soal armada angkutan barang dan penumpang harus laik, aman, dan siap menghadapi lonjakan mobilitas;
Lalu soal fasilitas kesehatan, semua pihak termasuk rumah sakit, puskesmas, dan posko layanan siaga 24 jam harus memberikan pelayanan, jangan sampai warga kesulitan mendapatkan pertolongan
Terakhir, pihaknya mengajak jajaran dari Polri, TNI, Satpol PP dan seluruh elemen harus memperkuat cipta kondisi, supaya masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang dan damai.
Dalam sambutan bupati Egi, pihaknya pun menginstruksikan beberapa langkah penting sepertu pemantauan secara rutin komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging, dan cabai.
“Pastikan juga BBM dan LPG tersedia, tidak ada antrean, dan tidak ada permainan harga,” tegasnya.
Ia pun meminta jajaran untuk berkoordinasi aktif dengan pihak Bulog dan Bank Indonesia, untuk menggelar pangan dan pasar murah
“Nah, informasi harga ini harus transparan, real time, dan dapat diakses masyarakat. Tolong, edukasi masyarakat untuk belanja bijak,” ujarnya.
“Selain itu, pastikan tidak ada produk kadaluarsa atau tidak layak konsumsi beredar di pasar,” tandasnya. (Lex)





