Lampung Selatan Alami Krisis PNS Guru & Tenaga Kesehatan

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tetap akan memprioritaskan formasi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan apabila dalam waktu dekat ada pengadaan untuk pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Lampung Selatan Puji Sukanto membenarkan bila pihaknya selalu memprioritaskan pengadaan CPNS untuk formasi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Pasalnya, profesi itu sangat dibutuhkan lantaran dalam setiap tahun selalu ada PNS yang mengalami pensiun, sedang pengangkatan tidak ada akibat moratorium.
“Seperti contoh, dalam 4 tahun terakhir jumlah PNS di Lampung Selatan yang mengalami pensiun mencapai 5.000 orang itu termasuk guru dan tenaga kesehatan. Bahkan, ada satu sekolah yang memiliki PNS 2 orang bahkan 1 orang yakni kepala sekolahnya,” sebut Puji, Kamis 19 November 2020.

Bacaan Lainnya

Puji menambahkan, pihaknya mendengar atau mengetahui dari pemberitaan di media bahwasanya tahun 2021 akan ada pengangkatan CPNS. Namun Ia mengaku, pihaknya belum mendapatkan informasi secara resmi dari pihak kementerian terkait.
“Ya denger kalau ada (pengadaan) tahun depan, tapi dari media. Kalau dari Kemenpan-RB belum ada. Ya kalau pun ada, dua formasi itu yg tetap kita prioritaskan, karena dalam skala nasional pun dua formasi itu yang selalu diprioritaskan karena kebutuhan,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Thomas Amirico mengakui bila, lebih dari 50 persen sekolah di Lampung Selatan kekurangan tenaga pendidikan yang berstatus PNS.
“Sesuai dapodik, ada 2.394 orang tenaga pendidik yang berstatus guru honor. Mereka inilah yang menggantikan guru-guru PNS yang pensiun. Bahkan ada sekolah yang hanya memiliki satu orang PNS yakni untuk jabatan kepala sekolah,” cetusnya.

Apabila pengangkatan/pengadaan CPNS untuk tenaga pendidik ini tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah akan dikuasai oleh tenaga guru honorer.
“Meski begitu mereka itu sudah terdaftar di dapodik. Jadi mereka sudah terekam atau terdata di pusat,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *