BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Hingga akhir pekan kemarin, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Selatan belum sama sekali menerima permohonan untuk pengembalian dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), terkait pembatalan ibadah haji tahun 2021 ini.
Kepala Seksi Urusan Haji Kemenag Lampung Selatan Hj Marwiyah Amin menyatakan bahwa, pihaknya sampai dengan 11 Juni 2021 kemarin, belum menerima permohonan usulan maupun konsultasi terkait adanya calon jama’ah haji (Calhaj) yang ingin melakukan pengembalian uang BPIH.
“Sampai dengan Jum’at kemarin belum ada permohonan ataupun yang konsultasi ke kita terkait ini,” jelasnya, Senin 14 Juni 2021.
Ia pun menjamin bila uang BPIH aman, sehingga masyarakat, khususnya calhaj tidak usah risau soal dana BPIH tersebut.
“Jadi tidak usah panik dan risau. Uang itu aman kok,” kata Marwiyah.
Kendati demikian, pihaknya pun akan memproses apabila terdapat Calhaj yang ingin mengambil uang pelunasan BPIH tersebut. Dimana Marwiyah merincikan untuk syarat-syaratnya pengambilan dana BPIH itu antara lain surat permohonan, membawa BPIH asli, rekening aktif An pemilik porsi serta nomor telepon yang dapat dihubungi.
“Tentu akan kita proses. Kita akan verifikasi dan mengusulkan melalui Kanwil Lampung ke BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji),” ucapnya.
Pihak Kemenag Lampung Selatan pun menjamin, Calhaj yang hanya melakukan pengambilan uang pelunasan, tetap akan diprioritaskan, apabila tahun depan ada pemberangkatan haji.
“Kalau Calhaj yang hanya mengambil uang pelunasan, porsi-nya tidak akan hilang artinya tetap menjadi prioritas pada pemberangkatan tahun depan. Dengan catatan, uang pelunasan itu disetorkan kembali maksimal saat waktu pengumuman pelunasan. Tapi, kalau seluruh dana BPIH diambil (termasuk tabungan awal_red) maka akan dianggap gugur atau dianggap batal,” sebutnya.
Marwiyah menjelaskan, kuota Calhaj Kabupaten Lampung Selatan yang batal berangkat haji tahun ini sebanyak 425 orang.
“Jadi, yang telah melunasi atau yang berhak berangkat melaksanakan haji tahun 2021 sebanyak 425 orang. Jumlah kuota ini adalah jumlah kuota 2020 yang rencananya akan berangkat tahun ini,” kata Marwiyah. (Lex)