BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sebanyak 223 desa/kelurahan di Kabupaten Lampung Selatan, tercatat telah berstatus zona hijau. Informasi ini berdasarkan data zonasi desa/kelurahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, pertanggal 5-11 September 2021.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan Badruzzaman membenarkan data tersebut. Berdasarkan data zonasi tersebut, 223 desa berstatus zona hijau, 32 desa zona kuning, 4 desa zona orange dan 1 desa masih berstatus zona merah.
“Alhamdulillah, artinya sebagian besar desa dan kelurahan di Lampung Selatan statusnya sudah zona hijau. Arahan pak bupati, tolong jangan abai, tetap prokes karena vaksinasi kita masih rendah,” ujarnya saat diwawancari di ruang kerja Asisten Adum Setdakab Lampung Selatan, Senin 13 September 2021.
Masih dalam data yang sama, Badruzzaman pun menjelaskan, sampai dengan tanggal 12 September 2021 masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi untuk dosis pertama sebanyak 19,6 persen atau 151.922 sasaran dan dosis ke II sebanyak 10,3 persen atau 79.662. Dan untuk data sasaran di Lampung Selatan sebanyak 774.181.
“Artinya (kegiatan vaksinasi) ini masih cukup rendah, makanya kami terus bergerak untuk melakukan percepatan vaksinasi,” katanya.
Ketika ditanya bagaimana untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setelah Lampung Selatan sudah berstatus PPKM Level II dan sebagai besar desa/kelurahan berstatus zona hijau, Badruzzaman menyatakan, dalam pekan ini pihaknya akan menggelar rapat yang membahas terkait dengan belajar secara tatap muka tersebut.
Ia pun mengakui, saat ini sudah banyak pihak sekolah khususnya tingkat SLTA yang mengajukan permohonan agar digelar PTM di sekolan mereka. Dimana, diketahuinya, hampir 75 persen tenaga pendidik untuk tingkat SLTA (SMA/SMK/Sederajat) telah mengkuti vaksinasi.
“Rencana kita, minggu-minggu ini mau kita rapatkan soal PTM ini. Nanti kita undang pihak sekolah, dinas pendidikan dan juga pihak Kemenag. Mungkin nanti akan dibahas terkait regulasinya (PTM) seperti apa,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan, indikator boleh dilaksanakan PTM adalah vaksinasi, kesiapan sekolah dan tentunya izin dari orang tua siswa.
“Kita juga berencana dalam waktu dekat akan melakukan simulasi serentak, untuk melihat kesiapan sekolah mulai siswa/guru datang ke sekolah sampai mereka pulang. Kalau ada memang guru yang belum/tidak (bisa) divaksin kita tekankan mereka tidak mengajar dulu. Nanti, bisa dia mengajar secara daring,” tandasnya. (Lex)