BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Naiknya harga jual gas tabung non-subsidi berat 5,5 Kg dan 12 Kg, belum berpengaruh terhadap ketersediaan dan harga gas elpiji bersubsidi atau gas melon dengan berat 3 Kg.
Namun, naiknya harga gas elpiji non-subsidi tersebut berpotensi menyebabkan masyarakat dapat beramai-ramai beralih menggunakan gas ukuran 3Kg. Pasalnya, untuk harga jual tabung gas 5,5kg kini seharga Rp105.000/tabung, sedangkan tabung elpiji berat 12Kg seharga Rp200.000/tabung.
Harga ini berbanding terbalik dengan kondisi harga jual gas melon yang memiliki HET (harga eceran tertinggi) Rp18.000/tabung, atau harga dibilangan pedagang dijual antara Rp20.000-Rp23.000/tabung.
Tidak menutup kemungkinan, masyarakat rumah tangga yang sebelumnya menggunakan gas elpiji non-subsidi, dapat beralih menggunakan gas bersubsidi.
Tentunya, hal itu dapat saja berdampak terhadap permintaan masyarakat yang tinggi pada penggunaan gas melon, yang pada akhirnya menyebabkan gas ukuran 3Kg itu menjadi sulit dicari atau bahkan harganya bakalan ikut-ikutan naik, menyesuaikan permintaan pasar.
Salah seorang agen gas di Kalianda menyebut, untuk harga jual gas melon ditempatnya seharga Rp20.000/tabung.
“Belum ada pengaruh. Masih stabil kalau sekarang ini,” ujar agen tersebut.
Sementara itu, Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Lampung Selatan M Dharma menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Hiswanamigas, untuk membahas hal tersebut.
“Sudah, kita sudah berkoordinasi dengan pihak Hiswanamigas. Tapi, baru sebatas koordinasi biasa, belum sampai menggelar rapat,” kata Dia, Jum’at 15 Juli 2022.
Ia pun menyatakan, untuk ketersediaan gas tabung 3 Kg di Lampung Selatan masih terbilang aman dan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat.
“Kalau sampai sekarang ini, ya (aman), untuk ketersediaannya,” kata Dia.
Disisi lain, Ia mengimbau kepada para pengusaha rumah makan untuk tidak menggunakan gas tabung bersubsidi, sesuai dengan imbauan pemerintah.
“Ya, kalau itu memang sudah ada imbauanya. Untuk pengusaha rumah makan menggunakan gas non-subsidi. Untuk gas melon sendiri, memang untuk masyarakat rumah tangga yang kurang mampu,” tandasnya. (Lex)