Hasil Monitoring Pasar TPID Lamsel : Harga Cabai Naik 100 Persen

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan, menggelar monitoring ke sejumlah pasar di Kabupaten setempat, Kamis 1 Agustus 2024.

Dari hasil monitoring, terungkap jika harga jual cabai untuk berbagai jenis mengalami kenaikan yang signifikan, sampai lebih dari 100 persen.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lampung Selatan Dulkahar menjelaskan, kegiatan monitoring yang dilakukan pihaknya untuk memantau stok dan harga barang kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar.

Ia menyebut, TPID Lampung Selatan melakukan monitoring di sejumlah pasar meliputi, Pasar Inpres Kalianda, Pasar Sidomulyo, Pasar Natar dan Pasar Jatiagung. Tim sendiri dibagi menjadi dua tim berbeda.
“Hasil monitoring, untuk stok barang kebutuhan seperti beras, minyak, bawang, telur, daging (sapi potong) dan ikan aman, serta harga jualnya masih terbilang stabil,” kata Dia, Jum’at 2 Agustus 2024.

Namun demikian, Dulkahar menyebutkan, jika harga jual cabai saat ini sedang meroket tinggi. Dimana, harga jual cabai naik lebih dari 100 persen.

Ia menambahkan, jika sebelumnya harga jual cabai antara Rp30.000-35.000/kg. Saat monitoring, harga barang kebutuhan masyarakat yang mengeluarkan rasa pedas itu, dijual dengan harga Rp70.000/kg.
“Penjelasan dari para pedagang, karena barangnya (cabai_red) sedikit langkah, oleh karena itu harga juga naik,” ungkapnya.

Dulkahar menjelaskan bahwa, terganggunya pasokan cabai lantaran masalah cuaca. Dan disisi lain, para petani lebih fokus menanam padi di atas lahan persawahan mereka.
“Selain cuaca tadi, biasanya para petani ini menyelengi tanaman padi mereka dengan menanam cabai. Nah, sekarang ini para petani fokus menanam padi, oleh karenanya suplai cabai baik lokal maupun dari luar, jumlahnya terbatas,” ujarnya.

Kendati demikian, kondisi tersebut tidak sampai bergejolak di tengah masyarakat. Pasalnya, masyarakat sendiri saat ini sudah banyak yang memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menanam cabai sendiri, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Kemungkinan kondisi (harga cabai meroket_red) ini masih akan bertahan, tapi kerena masyarakatnya sudah sadar soal pemanfaatan pekarangan untuk menanam cabai, jadi dia tidak begitu bergejolak. Ini yang akan terus kita galakan,” kata Dulkahar.

“Kita juga akan mengarahkan dinas pertanian, dinas ketahanan pangan dan kecamatan untuk ikut menggalakan itu,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *