Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Selatan Gelar Kegiatan Bimtek Membaca Nyaring

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Selatan menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring Tahun 2025, Senin 21 Juli 2025.

Acara yang dipusatkan di Aula Seandanan, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan itu mengangkat tema ‘Kita Tingkatkan Kemampuan Literasi dan Komunikasi Untuk Menyongsong Lampung Selatan Maju’.

Bacaan Lainnya

Kegiatan itu, diikuti oleh 150 perserta yang terdiri dari tenaga pendidik kelas 1-3 dan tenaga pendidik dari TK. Dimana, kegiatan itu total diikuti oleh 300 orang peserta.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan M Darmawan menyampaikan, jika kegiatan Bimtek tersebut akan dilaksanakan selama 2 dua hari yakni 21-22 Juli 2025. Dan dihari pertama diikuti oleh 150 orang peserta.

“Totalnya, terdiri dari 300 peserta dari guru PAUD, TK, SD, Pustakawan, Penggiat Literasi dan para orang tua PAUD/TK di Lampung Selatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya melibatkan para dewa juri dari Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Provinsi Lampung yakni Liza Trihandayani S.I.Kom, Praktisi Literasi Syarifuddin dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan.

M Darmawan menjelaskan, kegiatan itu ditujukan untuk mengenalkan kegiatan membaca kepada keluarga, menumbuhkan niat membaca dan menjadikan kegiatan membaca nyaring sebagai salah satu kegiatan utama.

Foto : Peserta Bimtek Membaca Nyaring

Sementara itu, Plt Asisten Adum Setdakab Lampung Selatan Edi Firnandy yang membacakan sabutan bupati Radityo Egi Pratama menyampaikan jika, kegiatan Membaca Nyaring ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya saing melalui penguatan literasi.

“Kegiatan membaca nyaring, ada peran penting perpustakaan sebagai penunjang utama kemampuan seseorang dalam membaca, ditengah teknologi informasi digital yang terus berkembang,” ujarnya.

Menurutnya, perkembangan teknologi sekarang ini membuat eksistensi perpustakaan terus menurun. Melihat situasi seperti itu, tentunya perpustakaan pun harus mampu menyesuaikan diri serta terus mengikuti perkembangan zaman dan hadir diberbagai aplikasi digital yang mampu menarik minat membaca masyarakat luas.

“Untuk itu, kita harus dapat mengubah mindset masyarakat kita yang hanya menganggap Perpustakaan sebagai “gudang kertas” yang membosankan. Akan tetapi menjadikan Perpustakaan sebagai jantungnya ilmu sekaligus media berinteraksi dengan berbagai ilmu pengetahuan. Kita harus bisa menjadikan perpustakaan sebagai pengingat akan pentingnya membaca buku,” kata Edi Firnandy.

Edi menambahkan, ada istilah yang sangat populer, yang seringkali kita dengar, yakni “Membaca adalah jendela dunia”. Ini tentunya sangat tepat karena melalui membaca, kita membuka cakrawala pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kualitas hidup. 

Dia mengakui, saat ini semua orang bisa membaca, karena dari tingkatan sekolah dasar bahkan taman kanak-kanak ataupun PAUD sudah diajarkan cara membaca, namun tidak semua orang memiliki kemampuan membaca dengan baik, terutama dalam hal membaca nyaring (read aloud) yang efektif dan menarik. 

“Makanya, Bimtek ini sangat penting terutama bagi para pendidik, pustakawan, dan pegiat literasi. Membaca nyaring bukan sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga tentang intonasi, ekspresi, dan kemampuan menyampaikan pesan dengan tepat kepada pendengar,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *