BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Selatan menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan dan pustakawan tingkat daerah tahun 2025, Kamis 25 September 2025.
Acara yang dipusatkan di Aula Gedung Dakwah Muhammdiyah Lampung Selatan, itu mengangkat tema ‘Merajut Asa Melayani Negeri Untuk Mencerdaskan Bangsa’.
Kegiatan itu diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari kepala seksi sosial (Kasisos) 17 kecamatan dan petugas perpustakaan di Lampung Selatan.
Pihak yang menjadi narasumber pada kegiatan itu yakni Dra Nellawati Ningsih MM selaku Sekretaris Ikatan Perpustakaan Indonesia (IPI) Provinsi Lampung, Gita Margareta selaku Kepala Bidang Pengembangan, Pengolaan dan Pelestarian Bahan Pustaka pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Selatan.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Selatan Agusalim yang mewakili kepala dinas Muhammad Darmawan.
Dalam sambutannya, Agusalim menyampaikan jika, terselanggaranya bimtek tersebut sebagai upaya pemerintah daerah untuk merubah paradigma masyarakat yang hanya menganggap perpustakaan hanyalah gudang kertas yang membosankan untuk dijadikan tempat berinteraksi dengan ilmu pengetahuan.
“Perpustakaan adalah jantungnya ilmu, karena dari buku yang kita baca di perpustakaan sudah pasti mempunyai sumber yang valid,” ujarnya.
Menurutnya, perpustakaan dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan edukasi yang juga dapat berfungsi sebagai sarana rekreasi yang edukatif.
“Nah, ini masih kurang akrab di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Oleh karenanya, pihaknya mengimbau agar peserta bimtek yang terdiri dari tenaga perpustakaan dan pustakawan, kedepannya mampu menjalankan tugasnya secara profesional dalam mengelola perpustakaan (koleksi, layanan dan administrasi), termasuk literasi digital, tuntutan informasi terkini dan kemudahan layanan perpustakaan.
“Kalian adalah ujung tombak dalam menumbuhkan minat membaca, menyediakan bacaan bermutu dan membina kecakapan literasi. Termasuk menerapkan standar, akreditasi, penggunaan teknologi dan otomasi perpustakaan serta administrasi perpustakaan yang lebih efisien,” kata ucap Agusalim.
“Kami mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi perpustakaan daerah dan taman baca terdekat yang ada disekitar kita,” tandasnya. (Lex)
