Meski Turun, Investasi di Lamsel Masih Positif

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Di tengah Pandemi Covid-19, iklim investasi di Kabupaten Lampung Selatan masih terbilang cukup positif. Hal ini berdasarkan data rilis dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk triwulan I dan II tahun 2020.

Kabid Perizinan DPMPPTSP Lampung Selatan Pramudya Wardhana menjelaskan, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi yakni untuk sektor industri makanan, disusul sektor listrik, gas dan air, tanaman pangan dan perkebunan serta perikanan.

Bacaan Lainnya

Ia pun menjelaskan, untuk PMA di Lampung Selatan tertinggi datang dari investor asal Tiongkok dan diikuti Singapura, Seychelles, British Virgin Island, Hongkong, Australia dan Jepang.

Wawan sapaan akrab Pramudya Wardhana menambahkan, berdasarkan data dari BKPM tersebut, jumlah PMA yang masuk sekitar 0.006 miliar US dolar.

Memang, angka itu lebih kecil dibanding tahun lalu untuk periode yang sama dengan nilai investasi mencapai 0,017 miliar US dolar.

“Meski begitu, ini masih terbilang positif,” jelasnya, Senin 27 Juli 2020.

Disisi lain, Wawan menjelaskan, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga mengalami penurunan. Jumlah investasi PMDN untuk triwulan (all) mencapai 0,1 miliar US dolar. Sedangkan pada tahun 2019 untuk priode yang sama mencapai 0,6 miliar US dolar
“Ini masih terbilang positif. Terbanyak pada bidang konstruksi. Kemudian industri makanan serta listrik gas dan air. Salah satunya untuk perumahan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala DPMPPTSP Martoni Sani mengatakan, penurunan investasi yang masuk, dampak dari adanya pandemi Covid-19. Ia mengaku, banyak pelaku usaha yang ingin berinvestasi, namun memilih untuk menunda kegiatannya.
“Tidak hanya di kita. Tetapi secara nasional juga turun,” ujar dirinya.

Martoni mengatakan, pihaknya pun berencana untuk melakukan promosi potensi daerah pada kegiatan pameran investasi di Palembang, pada kisaran bulan September mendatang. Langkah itu bertujuan untuk menarik investor masuk, pasca mulai diterapkannya kebijakan new normal. Dimana kegiatan ekonomi mulai secara perlahan kembali bergerak.
“Ini akan kita masukan ke APBD Perubahan. Kita rencanakan ikut dalam pameran investasi itu,” kata Martoni. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *