Jadwal Angkut Sampah Dikeluhkan, Kepala DLH Lamsel Angkat Bicara

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan, angkat bicara soal keluhan warga terkait jadwal angkutan sampah milik masyarakat yang terkadang tidak tepat waktu.

Menurut penuturan masyarakat salah satu perumahan di Kota Kalianda, jadwal pengambilan sampah ditempatnya biasanya 2 kali dalam sepekan. Namun, sudah 2 bulan terakhir, sampah itu diambil 1 minggu sekali, bahkan lebih.
“Biasanya diambil hari senin dan kamis. Nah, minggu ini pas hari ini selasa, belum juga diambil-ambil,” kata Putra belum lama ini.

Padahal kata dia, dirinya rutin membayar uang iuran untuk biaya mengambilan sampah tersebut.
“(Bayar iuran) rutin kita mas, Rp15.000/bulan. Ya, kami minta tolong disesuaikan. Kita juga paham kok, saat ini masih dalam kondisi pandemi,” ujar pria berambut gondrong itu.

Saat dikonfirmasi, Kepala DLH Lampung Selatan Feri Bastian pertama meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat terhadap jadwal pelayanan pengangkutan sampah rumah tangga tersebut.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini, karena kebetulan lagi ada prihal, sehingga jadwal pengangkutan (sampah) itu terganggu,” katanya, Selasa 6 Juli 2021.

Ia lalu mencerita, salah satu penyebab terganggunya jadwal pengangkutan sampah tersebut lantaran sejumlah petugas yang mengambil sampah tersebut sedang mengalami sakit. Selain itu, sejumlah kendaraan pengangkut sampah juga mengalami kerusakan berat dan ada juga yang sedang diperbaiki.

Feri menjelaskan, untuk kendaraan pengangkut sampah tersebut DLH memiliki 13 truk sampah. Dimana, 2 mengalami rusak berat, 3 sedang perbaikan dan yang beroperasi hanya 8 unit truk sampah. Sedangkan, jumlah personil kebersihan sebanyak 105 orang.
“Yang rusak berat memang sudah tidak layak lagi, karena usia. Jadi yang beroperasi hanya 8 truk. Itu dibagi untuk semua titik. Belum lagi ada petugas kami yang sakit. Makanya, untuk sementara waktu ini kami memohon pengertian dari masyarakat,” kata Feri.

Feri pun menegaskan tidak main-main soal pelayanan pengangutan sampah tersebut. Pasalnya, kegiatan itu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada OPD-nya.
“Dari sana, target PAD kita tahun 2021 sebesar Rp1,2 miliar. Dan hingga Juni kemarin, sudah terealisasi sekitar 50 persen. Kedepan kita akan terus berbenah soal ini, agar bisa semakin maksimal,” sebutnya.

Pihak DLH pun mengaku sedikit kewalahan untuk penanganan sampah liar. Pasalnya, sampah liar itu dibuang secara liar dan tidak terjadwal.
“Nah itu dia. Kami harapkan, tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan mulai tumbuh, sehingga tidak terkesan jorok dimana-mana,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *