BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Hampir seluruh desa di Kecamatan Rajabasa, Kabupetan Lampung Selatan, terdampak abu erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK)
Memang, terhitung sejak Minggu 24 April 2022 pukul 18.00 WIB, Kementerian ESDM menetapkan GAK berstatus siaga atau level III.
Camat Rajabasa Sabtudin membenarkan kondisi debu atau abu erupsi krakatau tersebut. Bahkan, menurutnya kondisi tersebut hampir terjadi diseluruh desa di kecamatan setempat.
“Kalau laporan yang masuk, ada di (desa) Banding, Rajabasa. Ya, hampir semuanya. Mungkin karena terbawa angin itu,” jelasnya, Senin 25 April 2022.
Kendati demikian, kondisi abu yang melayang tidak terlalu pekat. Bekas erupsi itu menempel di peralatan rumah tangga, kendaraan sampai lantai rumah warga.
“Rata-rata lantai (rumah warga) kotor karena debu itu,” kata Dia.
Gugun, warga seputaran Kalianda juga mengaku abu erupsi GAK menempel pada kendaraan pribadinya.
“Iya, pagi tadi itu. Pas ngelap-ngelap kok kasar bener. Sepertinya abu Krakatau,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Dulkahar pun menyatakan hal serupa. Jika terdapat laporan soal abu erupsi GAK.
“Iya ada (abu dampak erupsi GAK) desa-desa di kawasan pesisir, di Kalianda, Totoharjo (bakauheni) dan banyak desa di Kecamatan Rajabasa,” terang dia.
Pihak BPBD pun saat ini tengah mendata tempat evakuasi pada daerah rawan tsunami. Seperti Desa Tarahan dan Rangai Tritunggal (kecamatan Katibung). Desa Bakauheni, Totoharto dan Hatta (kecamatan Bakauheni), sejumah titik di kecamatan Rajabasa dan Sidomulyo. Sedangkan di Kalianda, lapangan Tennis In Door.
“Kita mendata rencana penempatan pos lapangan, jika situasi semakin memburuk yang mengarah pada kejadian bencana,” tandasnya. (Lex)