BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Lagi, Komunitas Kita Pemuda (K2P) mendatangi kediaman warga kurang mampu dan turut menyalurkan bantuan.
Rombongan muda-mudi itu menyambangi kediaman Mbah Kitem (63) warga Desa Pulautengah, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu 22 Juli 2020. Diketahui Mbah Kitem merupakan wanita yang hidup sebatang karang dengan kondisi mata tidak dapat melihat (tunanetra).
Usut punya usut, sebelumnya Mbah Kitem tinggal bersama putra pertamanya yakni Sutego (42) yang berstatus masih lajang. Namun nahas, nasib Sutego tidak beruntung. Sutego meninggal dunia usai ditembak begal di desa setempat, saat mencari rumput di areal persawahan.
M. Faizal Ansori mewakili Ketua K2P Abdurrahman Sholeh, S. Pd I saat di kediaman Mbah Kitem mengatakan, kedatangan dirinya bersama anggota K2P untuk bersilaturahmi sekaligus untuk memberikan bingkisan berupa paket sembako.
“Ini kami dari Komunitas Kita Pemuda, pertama kami kesini silaturahmi, yang kedua kami menyampaikan salam dari para donatur kami. Ini ada sedikit bantuan, semoga ini bisa bermanfaat buat Mbah,” kata Faizal.
“Kami ikut perihatin atas berita duka yang beberapa waktu lalu menimpa keluarga Mbah Kitem. Karena almarhum sebagai pencari nafkah buat Mbah dan mbah bergantung kepada almarhum, sekarang Mbah tinggal sendiri hanya dibantu dengan anak Mbah yang sudah berkeluarga,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Faizal menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada Mbah Kitem berupa mie instan, beras, susu, tepung, teh dan lain-lainnya.
“Ini ada juga sedikit santunan uang tunai dari kami dan donatur, mohon di terima,” tutupnya.
Sementara, Robiati anak Mbah Kitem yang sudah memiliki keluarga mengatakan, dirinya mewakili sang ibu berterima kasih atas kedatangan K2P yang turut peduli atas kondisi orang tuanya.
“Saya mewakili ibu saya mengucapkan terima kasih kepada ma-mas dan mbak-mbak ini, semoga semua lancar,” katanya.
Untuk diketahui, kodisi Mbah Kit memang cukup memprihatinkan. Diusia senjanya, Mbah Kitem harus tinggal sebatang karang di dalam sebuah rumah yang beralaskan tanah dan hanya di tutupi selembar tikar. Dan yang lebih parahnya lagi, beliau belum pernah mendapatkan bantuan PKH. (Gi/Lex)