BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Palang Merah Indonesia (PMI) bakal menyalurkan Bantuan Berbasis Tunai (BBT) kepada 509 kepala keluarga korban bencana Tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan senilai Rp 1,3 Miliar.
Adapun jumlah yang akan diterima sebesar masing-masing KK Rp2.600.000 itu yang tersebar di beberapa desa untuk di Kecamatan Rajabasa meliputi, Desa Kunjir, Way Muli Timur, Way Muli Induk, Rajabasa, Sukaraja, Banding, Canggung dan Betung, Desa Tejang Pulau Sebesi.
Sedangkan di Kecamatan Kalianda yakni Desa Maja dan Kelurahan, Kecamatan Bakauheni Desa Bakauheni. Hal itu diketahui sejak Senin – Rabu tim PMI Lampung bersama PMI Kabupaten Lampung Selatan lakukan sosialisasi berbasis tunai, Rabu 22 Juli 2020.
Untuk diketahui, dampak bencana tsunami selat sunda tahun 2018 lalu mengakibatkan ratusan warga khususnya di wilayah pesisir Kalianda dan Rajabasa kehilangan mata pencarian dan kesulitan untuk membangun ekonomi keluarga kembali, mulai dari pertanian, perkebunan, nelayan dan sebagainya.
Atas dasar itulah Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung IFRC memberikan bantuan tunai. Makan perlu dilakukan sosialisasi Bantuan Berbasis Tunai (BBT) dan distribusi kartu penerima manfaat sejak tanggal 20 sampai 23 juli 2020 kepada masing-masing penerima manfaat.
Pengurus Bidang PB Provinsi Lampung Zulkifli, SH, MH mengatakan, bantuan berbasis tunai (BBT) diharapkan dapat membantu untuk modal usaha dan dipergunakan sesuai kebutuhan para korban tsunami yang mendesak.
Namun kata dia, BBT ini tidak diperkenankan digunakan untuk membeli atau membiayai hal-hal yang tidak bermanfaat seperti membeli barang yang dapat merusak kesehatan dan membiayai aktifitas yang bertentangan dengan hukum.
“Bantuan tunai ini merupakan dukungan International Federation Red Cross and Red Crescent (IFRC) melalui PMI Pusat, bantuan diperuntukan bagi korban terdampak tsunami dengan tujuan membantu meningkatkan perekonomian dan kapasitas penghidupan masyarakat. Untuk itu kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan bantuan tersebut secara bijaksana,” jelasnya kepada media saat ditemui kantor PMI Cabang Lampung Selatan.
Dia menambahkan, bantuan berbasis tunai yang nantinya diberikan dapat dapat diperuntukan untuk modal usaha, kebutuhan rumah tangga, biaya perbaikan rumah dan biaya keperluan sekolah anaknya.
“Penerima manfaat harus menuliskan Rencana Penggunaan dalam Form yang sdh disediakan oleh PMI. Penerima manfaat setelah mencairkan dana nya melalui Kantor Pos yang ada di Kalianda dan menggunakan dananya nanti akan ada Tim dari PMI yang akan melakukan Monev,” imbuhnya.
Kemudian kata dia, kegiatan sejak Senin sampai Rabu dilaksanakan sosialisasi dan pemberian kartu penerima manfaat kepada masing-masing desa, sedangkan untuk dana akan disalurkan secepatnya.
“Untuk pelaksanaan pencairan uang tunainya akan dilaksanakan minggu depan dan langsung diambil kantor Post Kalianda,” terangnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris PMI Kabupaten Lampung Selatan, Hi. Ahmad Rodhi, SKM, M.Kes, mengatakan program BBT ini adalah program yang sudah direncanakan pada saat Penanggulangan Bencana Tsunami Selat Sunda 1 tahun lalu.
Meskipun kata dia, pada saat ini masih ada program lain yang telah dilakukan, seperti Pertolongan Pertama, Pengurangan Risiko Bencana, Peningkatan Kualitas Siaga Bencana Berbasis desa, BBT dan program lainnya.
“Harapan kami dengan adanya program BBT ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat untuk dapat dijadikan modal usaha dan pemenuhan kebutuhan yang mendesak,” tutupnya. (Rls-War/Lex)