Dinkes Lamsel Tempatkan 20 Orang Nakes di Lokasi Isoter Rusunawa

BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) untuk merawat masyarakat yang positif covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniansyah menyatakan, lokasi isoter itu berada di Rusunawa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Kelurahan Waylubuk, Kecamatan Kalianda.

Untuk fasilititas isoter sendiri, tersedia 36 kamar dengan kapasitas menampung pasien sebanyak (maksimal) 114 orang.

Joniansyah pun menyampaikan, pihaknya menyiapkan sebanyak 20 tenaga kesehatan dari Public Service Center (PSC 119) dan tim kluster dari dinas kesehatan, untuk melayani pasien selama di rawat di lokasi isoter.
“Kalau nanti sampai kekurangan tenaga, kita bisa ambil tenaga dari tim kluster puskesmas. Intinya, kalau tenaga tidak ada masalah,” ujarnya, Jum’at 20 Agustus 2021.

Ia menambahkan, tempat isoter itu akan digelar selama masa PPKM level 4. Dimana PPKM level 4 itu berlaku sampai tanggal 23 Agustus 2021.
“Artinya, ini kita asumsikan dulu sampai tanggal 23 Agustus. Jadi yang dirawat hasil tracing tanggal 23 (Agustus), mereka akan tetap dirawat minimal selama 10 hari,” kata Joni.

Joni menjelaskan, mereka yang dapat menjalani isolasi merupakan masyarakat hasil tracing pihak puskesmas. Selain itu, mereka pun merupakan pasien dengan gejala ringan atau pasien tanpa gejala.

“Yang melakukan tracing itu kan tidak hanya kita, ada pihak TNI/Polri dan swasta juga. Nah, mereka yang dirawat di tempat isoter kita khususkan dulu dari hasil tracing puskesmas. Mudah-mudahan kita bisa nampunglah, karena itu (perawatan) secara bergantian,” sebut Joni.

Dia pun tidak menapik bila, fasilitas tempat isoter Rusunawa MBR Kalianda, setaraf dengan hotel bintang 3. Pasalnya, di lokasi itu terdapat tenaga kesehatan dan dapur umum.

Joni menambahkan, untuk kegiatan pasien selama dirawat yakni dilakukan pemeriksaan kesehatan, senam pagi rutin, edukasi serta konseling.
“Artinya, kita memberikan pemahaman kepada pasien dan mengedukasi mereka,” tandasnya. (Lex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *