BERITAKITA.CO.ID, Lampung Selatan – Sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Kalianda mestinya mendapatkan perhatian khusus, karena menjadi perwajahan kabupaten.
Namun demikian, perhatian yang diberikan jangan sampai mengenyampingkan seluruh kecamatan yang tersebar di salah satu kabupaten yang tertua di Provinsi Lampung, itu.
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 95.761 jiwa dengan luas wilayah mencapai 150,95 Km memilik 25 desa dan 4 kelurahan (sumber : wikipedia).
Namun, beberapa persoalan yang kerap dieluhkan oleh masyarakat yakni kondisi infrastruktur jalan yang dianggap kurang memadai, sebagai ibu kota kabupaten.
Mimpi membangun infrastruktur jalan di Kota Kalianda yang lebih memadai memang tidaklah mudah dan murah, namun kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi mimpi itu dapat terwujud.
Hal inilah yang mulai akan dikerjakan oleh pemerintah setempat melalui pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Lampung Selatan.
Pihak Dinas PU-PR Lampung Selatan sendiri akan memperbaiki dan membangun fasilitas jalan di Kota Kalianda. Ditargetkan, tahun 2024 fasilitas jalan umum akan lebih bagus dan tidak ada lagi jalan yang berlubang atau bergelombang.Plt Kepala Dinas PU-PR Lampung Selatan Hasbie Aska menyebut, pihak saat ini sedang berjibaku memperbaiki kondisi jembatan Patriot arah Pasar Inpres Kalianda.
Salah satu rencana lainnya yang ditargetkan pihaknya yakni, memperbaiki seluruh trotoar dan mempelebar jalan protokol kalianda.
Menurut Hasbie, untuk jalan protokol satu jalur idealnya memiliki lebar 8 meter. Kalau jalan dua jalur, itu selebar 12 meter. Salah satu ruas jalan yang sudah masuk dalam rencana pihak PU-PR yakni jalan dua jalur dari depan kantor bupati-perempatan Hotel Kalianda.
“Karena itu adalah ruas jalan milik provinsi, makanya kita menyurati dan berkoordinasi dengan provinsi untuk itu,” kata Dia, Rabu 16 Maret 2022.
Menurut Hasbie, pelebaran jalan protokol di Kalianda itu bisa saja dilaksanakan. Caranya, dengan memperkecil lebar trotoar yang ada. Namun, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar rencana itu berjalan dengan baik.
“Resiko pelebaran jalan itu, ya mengecilkan trotoar, tapi dia (badan trotoar) tetap ada. Nah kalau terjadi pergeseran (aset milik warga), terkait kalau nanti mau ada ganti rugi atau ganti untung, itu nanti kita bicarakan lagi dengan provinsi,” sebutnya.
Terkait dengan target tahun 2024 seluruh fasilitas infrastruktur jalan umum di Kalianda bagus, Hasbie mengaku memang mempunyai mimpi itu. Namun pihaknya akan memulai itu, sesuai dengan arahan bupati Nanang Ermanto agar kota Kalianda menjadi lebih baik dari segi infrastruktur, seperti daerah lain.
“Tapi yang perlu dicatat, kami ingin bagusnya itu bukan hanya terlihat tapi secara kualitas. Supaya di Kota Kalianda ini tidak ada lagi jalan kumuh, jalan berlubang dan jalan sempit,” tandasnya. (Red)